SEPOTONG ROTI PENEBUS DOSA
Diposting oleh
ZAINAL
|
Abu Burdah bin Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, bahwa ketika
menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: "Wahai
anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong
roti."
Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang
sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih
kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya,
kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari,
dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan
bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan
oleh pasangan suami-isteri. Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan
tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi
mengembara sambil disertai dengan mengerjakan solat dan bersujud.
Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah
pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan
lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat
letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur
bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu. Rupanya di samping kedai
tersebut hidup seorang pendita yang ada setiap malamnya selalu mengirimkan
beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan
masing-masingnya mendapat sebuku roti.
Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang
membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut,
begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat
bahagian, karena disangka sebagai orang miskin. Rupanya salah seorang di antara
orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan
roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata:
"Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku." Orang yang
membagikan roti itu menjawab: "Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku
bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari
satu buku roti." Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti
tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah
diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bahagian
tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.
Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah
dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun
dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan
tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan
oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa
yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebuku roti yang
pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata
amal sebuku roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh
malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata: "Wahai anakku, ingatlah olehmu
akan orang yang memiliki sebuku roti itu!"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ZAINAL (belajar itu indah) Blog
Nama saya Zainal,Banyak postingan yang saya postkan silakan membaca dan belajar dari postingan saya apa lagi khususnya buat para pelajar SMK n 3 tpi.Semoga apa yang saya postkan bermanfaat bagi anda. Thank kunjungan nya.
Nama saya Zainal,Banyak postingan yang saya postkan silakan membaca dan belajar dari postingan saya apa lagi khususnya buat para pelajar SMK n 3 tpi.Semoga apa yang saya postkan bermanfaat bagi anda. Thank kunjungan nya.
0 komentar:
Posting Komentar